Ketersediaan : Tersedia

BABBOT: THE LIFE OF A BUSY FRENCHIE

    Deskripsi Singkat

    Hey guys, I’m Babbot! Can’t talk too much coz I’m busy. So here’s the deal... A lady editorcame to me about making a book. At first I thought I won’t have time but I guess I can squeeze in an hour or two, coz the book is about ME—duh! So… Baca Selengkapnya...

    Rp 69.000 Rp 35.000
    -
    +

    Hey guys, I’m Babbot!
    Can’t talk too much coz I’m busy.


    So here’s the deal... A lady editorcame to me about making a book. At first I thought I won’t have time but I guess I can squeeze in an hour or two, coz the book is about ME—duh!
    So this book contains the story of my busy life, dealing with work, humans, other dogs, t-rex, etc.
    Some of you may relate to my stories, some of you may think it’s ironic, but I just want all of you to relax a bit from your own busy life and try to laugh at yourselves. Breathe.
    You are reading a book about a dog claiming to be busy.
    Don’t take life too seriously.
    Except when it comes to food. Always be serious about food.

    PS: Hope this leads to a movie deal LOL

     

    Tentang Ykha Amelz

    Ykha Amelz

    Ykha, short from her full name Yfana Khadija Amelz, has been busy as a freelance illustrator since 2008. She fell in love with drawing since she was 3 years old and hasn’t stopped pursuing her dream job until now. Her work can be seen in her collaboration with various brands on the various department, fashion, music, interior design, print media, and also actively participating in exhibitions. In 2014 she challenged herself by doing a fashion label named DIBBA (@dibbaofficial) with her partner, creating stories through every print of the collection.

    In the middle of juggling all that work, she’d found the ultimate joy in doodling Babbot, her loving and loyal french bulldog.

    Check out her life through Instagram:
    @ykhaamelz, @babbot_, and @botzilla_




    Keunggulan Buku

    Buku dikemas dalam kemasan ekslusif dengan hardcover, dengan teks singkat bahasa Inggris yang sangat mudah dimengerti

    Penulis merupakan seorang ilustrator/influencer dengan 23.7K followers di Instagram. Kisah dalam buku ini merupakan rangkaian sketsa yang terinspirasi dari kegemasannya terhadap ekspresi asli dari tokoh anjing Frenchie miliknya yang bernama Babbot. Babbot pun  punya 4k lebih followers dan penggemar setia di Instagram.

    Dalam buku ini ada 9 nama besar ilustrator/artist yang turut berkontribusi:Citra Marina, Diela Maharanie, Emte, Rukmunal Hakim, Darbotz, Sir Dandy, Natisa Jones, Paulus Hyu, dan Sanchia Hamidjaja.

    Babbot menunjukkan bahwa "suasana hati yang realistis” dari manusia urban sebenarnya bisa menyehatkan. As a self-proclaimed grumpy French Bulldog, Babbot melambangkan jiwa generasi milenial yang percaya pada premis bahwa "kesengsaraan adalah kebahagiaan manusia yang berpikir modern".

    Dengan wajah menggemaskan dan cerita kocaknya, kisah Babbot dibalut humor khas tentang pandangan hidup yang lebih realistis, yang bisa membuat pembaca merasa punya teman, lebih kuat, dan "nyata" daripada orang-orang di sekitar dengan senyum yang selalu terlukis di wajah mereka.

    Babbot dan sifat pemarahnya (meskipun dia bisa bersikap manis juga, kadang-kadang) banyak dijadikan karakter intelektual properti untuk produk fesyen dan seni, dan ini jelas merupakan keuntungan!Bayangkan duduk di kursi berjemur yang bagus dan ayunan gantung dan bermimpi tentang kehidupan sempurna. Sangat santai dan membuatmu merasa hangat dan bahagi, ya? Kadang, ini masalahnya. Berpikir bahagia nggak selalu menyelesaikan masalah atau mencapai hasil yang maksimal.

    Babbot menunjukkan bahwa "suasana hati yang suram” sebenarnya bisa menyehatkan. As a self-proclaimed grumpy French Bulldog, Babbot melambangkan jiwa generasi milenial yang percaya pada premis bahwa "kesengsaraan adalah kebahagiaan manusia yang berpikir modern".

    Dengan kesengsaraan munculah humor yang khas dan pandangan hidup yang lebih realistis, yang benar-benar membuat kita lebih kuat dan "nyata" daripada orang-orang di sekitar dengan senyum yang selalu terlukis di wajah mereka. Babbot menikmati disebut jutek atau pemarah dan tidak akan melakukannya dengan cara lain. Bahkan ejekan teman dan keluarga di sekitarnya diwakilkan oleh karakter T-Rex, Botzilla, Sunday, dan Monday, tidak membuatnya mengubah kepribadian juteknya. Hihihi.

    Babbot suka menjadi pemarah (meskipun dia bisa bersikap manis juga, kadang-kadang), dan ini jelas merupakan keuntungan!

    Resensi

    “Menjadi ilustrator–apalagi full-time, sama dengan harus mengasah terus ingatan visual, fundamental, dan teknis estetis lainnya melalui beragam media. Hal-hal yang dibutuhkan sebagai ilustrator ini menjadikan karier tersebut cukup menantang, bagi mereka yang jatuh cinta dengan aktivitas menggambar.

    Faktanya, di era visual macam sekarang, industri ini semakin maju. Kebutuhannya sendiri juga meluas, menjadikan profesi ilustrator ini diidam-idamkan banyak orang dengan harapan karya-karyanya juga dapat terus dikembangkan menjadi sebuah visual yang membantu permasalahan para klien.

    Yfana Khadija Amelz atau yang lebih dikenal dengan nama Ykha Amelz mendedikasikan dirinya sebagai ilustrator full-time sejak 11 tahun lalu. Sejak awal kariernya itu, Ykha berhasil bereksplorasi lewat karya-karya visualnya. Sebut saja tahun 2014 saat ia memutuskan untuk membuat sebuah fashion brand yang bernama DIBBA. Atau beberapa tahun lalu saat Ykha membuat merchandise Babbot, karakter anjing french bulldog-nya yang kini menjadi icon karya Ykha.

    Saya bertemu dengan Ykha tidak sengaja pertama kali di sebuah kafe untuk mampir ke kegiatan Ladies Drawing Club yang digagas oleh para ilustrator perempuan di Jakarta. Hadir di sana, Ykha saat itu sedang membuat doodle Babbot dengan lancar–sudah hafal dengan tiap lekukan tubuh si bulldog gemas itu.

    Pulang dari sana, saya berbincang dengan beberapa teman soal karya-karya Ykha Amelz yang amat profesional di atas media yang amat variatif. Sudah menjalani karier sejak 2008 sebagai ilustrator, jelas Ykha saat ini dapat dianggap sebagai salah satu ilustrator senior di Indonesia yang memiliki portofolio baik.”

    —Kalya Risangdaru, penulis dan seniman
    (sumber: https://crafters.getcraft.com/id/ykha-amelz-bicara-perjalanan-karier-art-merchandising-dan-haki/)

    "Dengan menjadi bintang Instagram ini, Babbot dapat membeli makannya sendiri juga untuk anaknya tercinta, Botzilla. “Bangga rasanya punya anjing yang bisa menghidupi dirinya dan anaknya sendiri,’’ ucap Ykha. Kini, si anak nakal rencananya akan berkolaborasi dengan Paulus Hyu, toy designer tahun ini. Salut dengan si Babbot!

    Fyi guys, hewan kesayangan Ykha dan sang suaminya ini ternyata  terlahir tuli. “Mungkin karena itu dulu Babbot nakalnya parah banget. Ternyata kalau lagi dimarahin dia gak dengar. Kita baru sadar dia tuli setelah sekitar 2 bulan bersaa kita”, ujar Ykha. Butuh kesabaran ekstra dalam merawat hewan peliharannya tersebut. Tetapi, mereka adalah obat yang manjur di kala Ykha penat ataupun butuh hiburan, kehadiran Babbot dan Botzilla sudah seperti keluarga bagi Ykha.

    Lalu, adakah rencana untuk membukukan gambaran – gambaran Babbot, Botzilla dan Teman T-rex ? Good news-nya adalah iya! Yaaaay. Namun belum tahu pasti kapan tepatnya, karena Ykha sedang berfokus pada projek-projek yang sedang digarapnya sekarang ini.

    Segala cerita kehidupan Babbot, Botzilla juga teman T-Rex mereka dapat kalian ikuti di akun Instagram @babbot_ atau pemiliknya langsung @ykhaamelz
    Sukses terus kak Ykha juga Babbot! Ditunggu karya – karya terbarunya!"
    —Oumagz.com
    (sumber: https://oumagz.com/ou-cool/babbot-si-anak-nakal/)

    "Seniman-seniman muda Indonesia kini semakin banyak terekspos, baik di media sosial ataupun di berbagai pameran seni. Ciri khas dari sang seniman membuat mereka kerap berkolaborasi untuk berbagai produk atau proyek. Kali ini, Hitsss berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan salah satu seniman multitalenta, Ykha Amelz.

    Perempuan dengan nama lengkap Yfana Khadija Amelz tersebut selain dikenal sebagai ilustrator, juga dikenal sebagai vokalis grup musik C. U. T. S. Karirnya di dunia seni berawal dari kisah yang penuh emosional. Pasalnya, Yanda, sebutan untuk sang Ayah, yang berprofesi sebagai penerbit buku, kerap membawa pulang sisa-sisa kertas yang tidak terpakai dari kantornya, saat Ykha masing kecil.

    “Saya menggambar di sisa-sisa kertas itu dengan suka hati. Senang sekali saat melihat orang tua saya tersenyum melihat gambar-gambar saya. Perasaan tersebut lantas membuat saya jatuh cinta dengan dunia menggambar, hingga menjadi profesi saya saat ini,” kilas Ykha.

    Tahun 2008 adalah tahun pertama ia menerima proyek ilustrasi, yaitu mengerjakan ilustrasi buku anak-anak. Lambat laun berjalannya waktu dan terlibat dengan berbagai produksi dan proyek, Ykha pun menemukan karakter yang pas untuk karya-karyanya, setelah sebelumnya berusaha belajar dari berbagai referensi, baik dari karya-karya ilustrator maupun fotografer favoritnya.

    “Yang paling terlihat dari karya-karya saya ialah nuansa feminin yang ceria (playful) dan penuh warna (colorful), serta mengalir dan bagaikan mimpi-mimpi, yang saya tuang dalam media yang sederhana, yaitu kertas dan pensil,” jelas Ykha mengenai karakter karya-karyanya.

    Seorang seniman tak hanya sekedar berkarya untuk dipajang saja, mereka kerap berkolaborasi dengan berbagai produk atau proyek yang membuat nama mereka kian terangkat dan tentu saja memperoleh penghasilan yang tidak sedikit. Dalam memasarkan karya-karyanya, Ykha memanfaatkan creative platform, Behance atau DeviantArt. Facebook dan Instagram pun kerap dimanfaatkannya sebagai galeri online untuk memamerkan karya-karyanya.

    Semakin banyak proyek dengan berbagai produk, media, dan instansi, serta mengikuti berbagai ajang pameran pemasaran yang Ykha semakin berjalan dengan mulus. Terang saja, ia kerap berkolaborasi dengan produk dan media ternama, seperti Martha Tilaar, Heineken, Nike, Elle, Nylon, Harper’s Bazaar, Artotel, dan masih banyak lagi. Tak lupa ilustrasi pada media publikasi Konser Andien Metamorfosa pun adalah karyanya berkolaborasi dengan Jacky Suharto.

    Walaupun nampak berjalan lancar dengan berbagai proyek yang dijalaninya, perempuan yang tengah disibukkan dengan mempersiapkan peluncuran koleksi pertama DIBBA, sebuah merek womenswear bersama tiga rekannya, Ykha merasa ada kalanya mood dalam bekerja tidak bisa diajak kompromi. “Saya mengatasinya dengan membuat playlist lagu tersendiri untuk mengirinya saya bekerja atau pindah lokasi bekerja, seperti berbagai ruang di dalam rumah, kantor, atau lokasi yang bisa duduk dengan tenang,” jelasnya.

    Dipercaya untuk mengerjakan artwork interior untuk satu lantai Artotel, Thamrin, Jakarta, disebut Ykha sebagai proyek yang paling menantang sekaligus menyenangkan baginya. “Saya benar-benar dibebaskan untuk menggarap konsep lantai 2 Artotel. Alhasil, saya pun mengubahnya menjadi seperti sebuah taman bermain yang ceria bagi saya, serta tamu-tamu yang kerap memilih menginap di lantai tersebut,” ungkapnya bangga.

    Dibalik proyek berkesan tersebut, Ykha mengungkapkan, bahwa saat-saat ia harus meyakinkan keluarganya bahwa profesi yang ia pilih tersebut dapat menghidupinya, merupakan pencapaian terbaik dari masa kariernya. “Saya sempat diminta untuk berganti profesi yang lebih ‘serius’. Sebab profesi ilustrator beberapa tahun lalu masih dianggap ‘main-main’ dan tidak memiliki masa depan. Kini keraguan mereka pun telah berhasil saya ubah,” ulas Ykha.

    Mengelak untuk menyebutkan rata-rata penghasilan per bulannya, Ykha mengungkapkan bahwa bila kini ia bukan seorang ilustrator, maka ia akan menjadi guru TK yang menjadi angan-angannya. Isteri dari Hendra Jaya Putra, personil Rock ‘N Roll Mafia, ini mengidolakan Tino Sidin, seorang pelukis dan guru gambar yang terkenal di stasiun TVRI. “Beliau mengajarkan saya untuk mencintai proses berkarya, untuk selalu bersenang-senang dalam menggambar. Rasa cinta itulah yang mempermudah mengalirnya inspirasi bagi saya,” ungkap Ykha."

    —hitsss.com
    (sumber: https://www.hitsss.com/ykha-amelz-peroleh-karakter-dalam-proses-penciptaan-karya-ilustrasi/)


     

    Beri ulasan produk ini

    Spesifikasi Produk

    SKU BI-142
    ISBN 978-602-430-521-5
    Berat 400 Gram
    Dimensi (P/L/T) 11 Cm / 18 Cm/ 0 Cm
    Halaman 112
    Jenis Cover Hard Cover

    Produk Ykha Amelz

















    Produk Rekomendasi